Kisah tentang Sinbad si pelaut adalah salah satu kisah yang
terkenal di antara kisah-kisah 1001 malam.Konon kisah Sinbad ini terjadi pada
masa pemerintahan sultan harun arrasyid di negri bagdad.Sinbad adalah anak seorang
pedagang besar di masa itu yang sangat kaya raya.Sewaktu Sinbad masih
kecil,ayahnya meninggal dunia,sehingga dia mewarisi semua harta kekayaan
ayahnya yang sangat banyak dan berlimpah.
Karena usianya yang masih sangat muda di waaktu itu,dia pun
menggunakan hartanya untuk sekedar bersenang-senang dan berfoya-foya.Lambat
laun harta kekayaan yang dia miliki pun semakin habis,hanya tersisa beberapa
rumah dan beberapa bidang tanah.Untungnya Sinbad mulai menyadari
kesalahanya,sebelum semuanya hartanya habis dia pun berniat untuk bekerja dan
mulai meninggalkan kehidupan berfoya-foya.
Dia pun menjual semua harta yang dia miliki dan berniat
untuk pergi berdagang.Setelah terkumpul uang sebanyak 3000 dirham,dia pun
berangkat ke kota basrah.Dari kota basrah…Sinbad ikut berlayar pada sebuah
kapal.Sinbad berlayar berhari-hari,singgah dari pulau ke pulau untuk melakukan
pertukaran dan jual beli.
Hingga pada suatu hari tibalah Sinbad pada sebuah pulau yang
sangat indah,di situ kapten berlabuh,membuang sauh,dan mengeluarkan papan untuk
mendarat.Para penumpang yang terdiri dari para pedagang pun turun ke pulau
itu.Ada yang mencuci,ada yang memasak,dan ada juga yang sekedar berjalan-jalan
melihat pemandangan sekeliling pulau.Dan Sinbad adalah salah satu yang ikut
berkeliling.Pulau itu memang sangat indah,butiran pasir putih mengelilingi
sekitar pantai,dan pohon-pohon yang hijau tumbuh di atas pulau.Membuat decak
kagum bagi tiap orang yang melihatnya.
Tapi belum berapa lama mereka berkeliling,tiba-tiba
terdengar kapten kapal berteriak.
“hai kalian semua…cepat naik ke kapal!! Pulau yang kalian
singgahi ini akan segera tenggelam..segera selamatkan diri kalian..!!!”.Teriak
kapten dari atas kapal.
Ternyata benar,pulau yang di singgahi Sinbad itu tiba-tiba
bergerak.Semakin lama-semakin tenggelam.Para awak dan penumpang kapal pun
berlarian naik ke atas kapal.Mereka membawa sebagian barang berharga yang
sempat mereka bawa,sedangkan orang-orang yang jauh dari kapal tak seberuntung
mereka.Karena tak sempat menjangkau kapal,mereka pun tenggelam bersama pulau
itu.
Ternyata pulau itu bukanlah sebuah pulau seperti yang mereka
kira.Tapi pulau itu adalah punggung sebuah ikan paus yang sangat besar,karena
lama berdiam hingga terbungkus pasir dan pohon-pohon tumbuh di atasnya.Karena
panas api yang di nyalakan para pedagang untuk memasak di atas ikan itu,membuat
ikan itu terbangun dan bergerak.Hingga membuat semua yang ada di atasnya ikut
tenggelam bersamanya.
Tapi allah berkehendak lain,ketika Sinbad sudah hampir
tenggelam…ada papan yang biasa di gunakan untuk mencuci yang hanyut di
depanya.Segera dia menjangkau papan itu dan berpegang erat padanya.Sedang kapal
yang tadi dia tumpangi telah berlayar menjauh.Sinbad berusaha berteriak
memanggil,tapi karena suasana malam yang gelap dan suara gemuruh pulau yang
tenggelam membuat suaranya tak dapat di dengar oleh kapten kapal.Ahirnya Sinbad
pun mulai mengayuh dengan tanganya,dia terayun ombak ke kanan dan e kiri tanpa
daya.Tapi Sinbad masih bersyukur,karena nasibnya lebih beruntung dari pada
teman-temanya yang tenggelam karena tak sempat menyelamatkan diri.
Setelah sehari semalam lamanya dia terombang ambing di
lautan,ahirnya kerena bantuan angin dan gelombang Sinbad terdampar di sebuah
pulau.Sinbad segera merangkak ke pinggir pantai,kakinya telah bengkak dan mati
rasa.Terlihat ada bekas gigitan–gigitan ikan di sekitar kakinya.Dengan tenaga
yang tersisa,Sinbad terus merangkak mencapai ke atas daratan.Setelah dia sampai
di bawah sebuah pohon,Sinbad pun beristirahat di situ.Karena rasa lelah dan
tenaga yang terkuras,ahirnya Sinbad pun pingsan di bawah pohon itu.Dia pingsan
hampir sehari lamanya,setelah dia sadar…dia pun mencari makanan dan minuman
untuk memulihkan tenaganya.Karena kakinya masih bengkak,dia pun berkeliling
pulau dengan merangkak dan kadang menyeret kakinya.Untungnya pualau itu di
penuhi pohon-pohon yang berbuah lebat.
Jadi Sinbad tak terlalu kesulitan untuk mencari
makanan,sedangkan untuk minum Sinbad cukup minum dari air sungai yang mengalir
dengan jernih di sekitar pulau.Sinbad hidup dengan keadaan begini selama
beberapa hari.Setelah keadaanya pulih,Sinbad pun berjalan berkeliling pulau.sewaktu
dia tiba di pinggir pantai,dia melihat ada seekor kuda yang sangat indah di
ikat di pantai itu.
Karena rasa penasaran,Sinbad pun menghampiri kuda itu.Karena
terkejut dengan kedatangan Sinbad,kuda itu pun meringkik-ringkik.Tiba-tiba dari
kejauhan Sinbad melihat seorang lelaki berlari dengan memukul-mukul perisai
besi yang dia bawa dengan pedangnya.Tapi setelah melihat Sinbad yang ada di
samping kudanya,pria itu menghentikan perbuatanya dan kemudian menghampiri Sinbad.
“Ku kira tadi tuan adalah kuda laut,maka saya memukul-mukul tampeng
dengan pedang untuk mengusirnya.Tapi ternyata tak seperti dugaan saya…kalau
boleh tahu,siapakah tuan ini dan bagai mana bisa sampai di tempat ini?”.Tanya
lelaki itu kepada Sinbad.
Lalu Sinbad pun menceritakan keadaan yang telah menimpa
dirinya dari awal sampai ahirnya dia sampai di tempat itu.Lelaki itu pun
mendengarkan semua cerita Sinbad dengan rasa kagum dan heran dengan apa yang
telah di alami Sinbad.
“Masya allah….sungguh maha besar allah yang telah
menyelamatkan tuan dari bahaya yang membinasakan itu..”.Kata lelaki itu.
Lalu lelaki itu pun mulai bercerita,bahwa dia adalah salah
satu orang yang tersebar di pulau ini.
Dia adalah salah satu pelayan perawat kuda raja mihrajain.Setiap
bulan enam pada bulan purnama,dia dan kawan-kawanya datang ke pulau itu dengan
membawa kuda-kuda betina terbaik.Lalu kuda-kuda itu akan di ikat di pantai
kemudian mereka akan bersembunyi,setelah malam tiba..kuda laut jantan yang
gagah dan besar akan keluar dan mendatangi kuda-kuda yang mereka ikat untuk
kawin.Setelah kuda laut itu selesai,dia akan berusaha membawa serta kuda
betina agar mau ikut bersamanya.Tapi karena posisinya di ikat,tentu saja kuda
betina itu hanya bisa meringkik-ringkik saja.
Dan di saat mereka mendengar ringkikan kuda,maka mereka akan
berlari menghampiri dengan memukul-mukul tameng dengan pedangnya untuk
menakut-nakuti kuda laut agar pergi menjauh.
Dan kuda betina yang telah di kawini oleh kuda laut tadi
akan di bawa pulang kembali ke negri mereka dan melahirkan anak kuda yang baik
dan berharga sangat mahal.Ahirnya Sinbad pun ikut menumpang kapal dan pergi ke
negri mereka.Sinbad pun di hadapkan kepada raja mihrajain dan menceritakan semua
kisah yang di alaminya.Raja mihrajain pun terkagum-kagum dan menaruh simpati
pada nasib yang menimpa Sinbad.Ahirnya Sinbad pun di angkat oleh raja mihrajain
sebagai pengawas pelabuhan,siapa tahu dia bisa bertemu dengan kapal yang
membawa barang-barang daganganya.
Sudah hampir satu bulan Sinbad menjadi pengawas
pelabuhan,dia hampir putus asa untuk bisa menemukan kapal yang membawanya
dulu.Hingga pada suatu hari ada sebuah kapal yang singgah di pelabuhan,seperti
biasa Sinbad melakukan tugasnya sebagi pengawas pelabuahn mengecek
barang-barang apa saja yang di bawa kapal itu.Sinbad pun menemui kapten kapal
untuk menemaninya mengawasi tiap barang yang di keluarkan dari kapal.
“Apakah hanya itu saja? Tak ada lagi barang yang ada di
dalam kapal?”.Tanya Sinbad.
“Tidak…masih ada beberapa barang lagi di dalam kapal.Tapi
barang itu adalah milik seorang saudagar yang berlayar bersama kami tapi dia
tenggelam karena musibah yang menimpa rombongan kami.Jadi kami bermaksud
mengembalikan barang-barang itu pada keluarganya yang ada di bagdad”.Jawab
kapten kapal itu menjelaskan.
“Memangnya siapa nama saudagar yang tenggelam itu?”.Tanya Sinbad
penasaran.
“Namanya adalah Sinbad..”.Jawab sang kapten.
Mendengar jawaban kapten,Sinbad pun terkejut.Dia pun mulai
menyelidik dan memperhatikan wajah si kapten dengan seksama.Ternyata kapten itu
adalah pemimpin kapal yang dulu pernah dia naiki.
“wahai kapten..akulah orang yang tuan maksud..aku lah Sinbad…”.Kata
Sinbad.
“Ah…kau tidak mungkin dia.kau hanya orang yang mengaku-ngaku
jadi dirinya setelah mendengar barang berharga yang telah aku ceritakan.Kau
hanya orang yang ingin mengembil harta itu tanpa hak..”.Kata kapten dengan
tegas.
Lalu Sinbad pun menjelaskan kisahnya pada si kapten,dari
tiap barang apa saja yang dia bawa dikapal,tentang masalahnya dengan si kapten
yang hanya di ketahuai dirinya dan kapten untuk meyakinkan si kapten.
Setelah mendengar semua cerita dari Sinbad dan melihat wajah Sinbad
dengan seksama,ahirnya si kapten pun mengenali Sinbad dan mempercayainya.Lalu si
kapten pun mengajak Sinbad masuk ke kapal untuk memeriksa barang-barangnya,dan
ternyata barang-barangnya tetap utuh tanpa kurang suatu apapun.
Lalu Sinbad pun mengajak kapten kapal menemui raja dengan
membawa barang-barang berharganya sebagai hadiah untuk membalas kebaikan
raja.Dan karena Sinbad sangat di percaya dan di sayang oleh raja,raja pun
membalas hadiah Sinbad dengan lebih banyak hadiah-hadiah yang sangat
berharga.Lalu sinbad pun berpamitan pada raja untuk ikut kembali berlayar,dengan
berat hati sang raja pun melepas kepergian Sinbad.
sumber : http://www.negridongeng.com/2013/05/petualangan-sinbad-di-pulau-misterius.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar